Deskripsi singkat
Salah satu lingkup pekerjaan penjualan
yang memerlukan kekhususan/spesialisasi dan memerlukan kemampuan
analisis yang mendalam dan terstruktur adalah kompetensi dalam Menata
Produk yaitu tentang pengetahuan penataan barang (display produk) yang
sesuai dengan standar dan spesifikasi perusahaan, pemajangan
barang merupakan salah satu aktivitas terpenting dalam keseharian
operasional pengelolaan sebuah toko output yang dihasilkan dari
aktivitas yang satu ini berpengaruh langsung pada tingkat keberhasilan
penjualan di dalam
toko, terlebih bagi toko-toko ritel modern
yang memiliki format layanan mandiri (swalayan) seperti minimarket,
supermarket maupun hypermarket. tak heran jika display yang pada
dasarnya merupakan bagian dari promosi ini sering juga disebut sebagai
“the silent salesman”untuk itu dalam materi ini akan dibahas tentang
bagaimana membuat perencanaan visual penataan produk, cara cara
mendisplay produk memonitor display produk serta cara merawat display
produk.
1 Menginterprestasikan perencanaan visual penataan produk
Pendahuluan
Mengembangkan usaha Perdagangan bukan
pekerjaan mudah sebab majunya suatu usaha sangat berhubungan dengan
manajemen bisnis, ketetapan pengembangan usaha bisnis tersebut
dipengaruhi oleh banyak hal seperti dalam usaha pengembangan produk
baru, konsep penjualan(sales concept) dan konsep pemasaran (marketing
concept) sangat menentukan laju pertumbuhan suatu perusahaan, oleh
karena itu dalam kegiatan sales concept dan marketing concept tidak
terlepas dari kegiatan promosi (sales promotion) dan kegiatan display,
sales promotion merupakan hal untuk mempromosikan barang secara langsung
agar menarik minat calon pembeli terhadap produk yang dipromosikan.
Kegiatan
display (penataan produk) merupakan kegiatan dari suatu perusahaan
untuk memajangkan barang dagangan baik dalam ruangan maupun diluar luar
ruangan untuk dapat mempengaruhi calon konsumen secara langsung maupun
tak langsung terhadap barang yang akan dijual, dengan demikian display
merupakan suatu peragaan untuk mempengaruhi konsumen melalui demontrasi
pemajangan barang sehingga memperoleh kesan tersendiri bagi konsumen
(semi personal)
A . Pengertian dan Fungsi Penataan Produk
Display (pemajangan barang) merupakan salah satu
aktivitas terpenting dalam keseharian operasional pengelolaan sebuah
toko Output yang dihasilkan dari aktivitas yang satu ini berpengaruh
langsung pada tingkat keberhasilan penjualan di dalam toko, terlebih
bagi toko-toko ritel modern yang memiliki format layanan mandiri
(swalayan) seperti minimarket, supermarket maupun hypermarket.
belakangan, display yang dilakukan oleh para peritel modern berkembang
semakin inovatif, terutama sejak semakin banyaknya peritel yang memahami
konsep dan pemanfaatan alat bantu display (visual merchandising) yang
kini semakin populer. bentuk arsitektur sebuah toko menunjukkan status
sosial, budaya dan perubahan dari ekonomi setempat. dahulu, bentuk
ritel berupa toko-toko milik suatau keluarga yang berdiri sendiri. Kini
berubah menjadi toko-toko di dalam satu arcade atau suatu mall di mana
arcade, promenade, gallery, sebagai satu area terlindung dengan
suasana menyenangkan. konsep ini menjadi gambaran makin besarnya
kebutuhan ruang wisata belanja. Marc Gobe, penulis buku pemasaran dalam
salah satu buku terlarisnya, Emotional Branding mengungkapkan
munculnya kecenderungan perdagangan eceran (retail) yang mampu
menjadi sebuah kekuatan promosi. Mengalahkan kekuatan dari media
periklanan sendiri. Retailing has become advertising. Hal ini diperoleh
lewat kekuatan ritel-ritel yang tak semata karena menawarkan harga
produk yang murah. Melainkan lebih karena kecerdikan retailer
menciptakan kesan nyaman kepada konsumen saat menghadapi produk dalam
sebuah pusat perbelanjaan.
1 Tujuan display
a. Attention dan interest customer
Attention
dan interest customer artinya menarik perhatian pembeli dilakukan
dengan cara menggunakan warna-warna ,lampu lampu dan sebagainya.
b. Desire dan action customer
Desire
dan actioan customer artinya untuk menimbulkan keinginan memiliki
barang-barang yang dipamerkan di toko tersebut ,setelah masuk ke toko,
kemudian melakukan pembelian
2 Pengertian penataan produk (Display)
Pemajangan
barang dagangan (Display) adalah penataan barang dagangan di tempat
tertentu dengan tujuan menarik minat konsumen untuk melihat dan akhirnya
membeli produk yang ditawarkan. Secara umum display dapat dibagi
menjadi tiga, yaitu :
1. window display
2. interior display
3. eksterior display
Window Display
Window display adalah pemajangan barang dagangan di etalase atau
jendela kegiatan usaha. Tujuan window display adalah untuk menarik minat
konsumen sekaligus menjaga keamanan barang dagangan.window display
hanya memperlihatkan barang dagangan yang ditawarkan saja, tanpa dapat
disentuh oleh konsumen, sehingga pengamanan menjadi lebih mudah. Bila
konsumen ingin mengetahui lebih lanjut, maka ia dipersilahkan untuk
masuk lebih memperjelas pengamatannya.fungsi window display adalah:
Untuk menarik perhatian orang
Memancing perhatian terhadap barang barang yang dijual di toko
Menimbulkan impulse buying ( dorongan seketika)
Menimbulkan daya tarikterhadap keseluruhan suasana toko
Menyatakan kualitas barang yang baik dan ciri khas toko tersebut
Interior Display
Interior display adalah pemajangan barang dagangan di dalam toko.
Kebaikan dari open interior display antara lain;
1) Barang dagangan dapat dijual dengan cepat
2) Pemilik toko dengan mudah mengadakan perubahan susunan pajangan bilamana sewaktu waktu diperlukan.
3). Alat alat yang dipakai untuk memamerkan barang barang sederhana, barang barang yang dipajangkan biasanya :
o Barang barang yang lama lakunya
o Barang barang yang ingin cepat habis terjual
o Barang barang yang dibeli atas dorongan kata hati
b) Close Interior Display
Adalah penataan barang dagangan
di dalam kegiatan usaha dimana barang diletakkan dalam tempat tertentu,
sehingga konsumen hanya dapat mengamati saja. Bila konsumen ingin
mengetahui lebih lanjut, maka ia akan minta tolong pada wiraniaga untuk mengambilkannya.
2 Architectural display
yaitu menata gambar yang
menunjukkan gambaran mengenai penggunaan barang yang diperdagangkan,
misalnya ruang tamu, mebeleur, dikamar tidur.
3 Store sign and decoration
Merupakan simbul, tanda,
poster, lambang, gambar, dan semboyan yang diletakkan diatas meja atau
digantung dalam ruangan toko, store sign digunakan untuk memberi arah
kepada calon pembeli ke arah barang dagangan dan memberi informasinya
mengenai kegunaan barang tersebut, decoration pada umumnya
digunakan dalam acara acara khusus ,sepoerti pada hari raya, natal
dan menyambut tahun baru.
4. Dealer display
Dealer display merupakan simbol,
petunjuk-petunjuk mengenai penggunaan barang yang dibuat oleh produsen,
simbol-simbol tersebut seakan-akan memberi peringatan kepada pramuniaga
agar tidak memberikan informasi yang tidak sesuai atau tidak benar.
Solari display
Solari display yaitu menempatkan barang
dagangan di bagian Depaertement Store sebagai daya tarik bagi konsumen
setelah masuk kedalam toko, misalnya pakaian yang digunakan oleh boneka
model (menequin)
Baik dengan open interior display, maupun
dengan closed interior display, barang dagangan itu perlu diatur,
ditata, disusun sedemikian rupa, agar para konsumen atau para pelanggan
dapat tertarik dan berminat mau membelinya.
Banyak cara yang
dilakukan para pengusaha untuk memikat, merangsang agar barang
dagangannya banyak diminati, disenangi para konsumen dan para pelanggan.
Salah satu cara untuk memajukan barang dagangannya, diantaranya dengan
ikut serta menyelenggarakan pameran. Pameran (exhibition) adalah salah
satu cara promosi barang dagangan dengan melalui pameran khusus.
3 Syarat-syarat penataan produk (Display)
Menyusun barang
dagangan juga merupakan salah satu hal yang tidak kalah pentingnya,
karena ini merupakan kesan pertama dari pengunjung toko tersebut, oleh
karena itu barang-barang dagangan yang dipajang didalam ruangan toko
maupun di etalase harus ditata sedemikian rupa sehingga kelihatan rapi,
serasi dan menarik bagi setiap orang terutama calon pembeli,untuk
penataan barang-barang ini diperlukan keahlian khusus, kreasi dan seni
yang tinggi jadi tidak setiap orang bisa menata sendiri,agar penataan
terlihat menarik, perlu menyewa orang-orang yang ahli dalam dekorasi
dalam penataan barang/pemajangan, dengan harapan, hal ini bisa dipakai
sebagai dasar atau contoh atau acuan untuk penataan berikutnya, penataan
barang sebaiknya setiap saat diubah agar tidak membosankan dan
disesuaikan dengan keadaannya, hal yang perlu diperhatikan ialah
bagaimana bentuk, warna, ukuran, tempat dan perlengkapan-perlengkapan
lainnya itu dipadukan sehingga penataan barang-barang itu kelihatan rapi
dan menarik, yang pada akhirnya akan bisa menarik
pengunjung/calon pembeli/pelanggan tertarik untuk memiliki barang-barang
tersebut. Pemajangan barang dagangan adalah seni (applied art) dan
merupakan unsure promosi yang cepat berkembang serta merupakan unsur
yang dirasakan sangat penting ,terutama dilihat dari fungsinya yaitu
untuk memperkenalkan barang dagangan ,untuk menarik perhatian pengunjung
dan
untuk melihat dan memegang barang dagangan yang kita pajang Menata
barang dagangan (Display) harus dilengkapi dengan informasi keadaan toko
dan barang yang dijualnya, hal ini dimaksudkan agar calon pembeli lebih
mengenal barang dan semakin besar peminat untuk mengadakan transaksi.
Semakin banyak barang yang ditampilkan ,semakin mudah pula calon pembeli
menentukan pilihannya, oleh karena itu display harus disajikan
berdasarkan sudut pandang pembeli. Selain menata barang dagangan, yang
perlu diperhatikan juga adalah penataan ruangan toko (lay out) sebagai
sarana strategis yang dapat dimanfaatkan dengan efektif untuk ditata
apik sehingga memberikan ruang gerak yang bebas bagi calon pembeli,
dengan ruang gerak yang bebas, calon pembeli merasakan kenikmatan dalam
berbelanja,disisi lain toko juga harus memberikan kemudahan calon
pembeli untuk memilih barang barang yang dibutuhkannya,maka letakkanlah
barang dengan posisi mudah dilihat dan dijangkau.
o Mengacu pada logika konsumen
Ada
beberapa hal penting yang harus diperhatikan para peritel dalam
melakukan display, yang seharusnya mengacu pada “logika” konsumen.
Logika konsumen dapat dikatakan sebagai segala sesuatu yang meliputi
cara berpikir, kebiasaan atau kecenderungan psikologis konsumen yang
mempengaruhi perilaku mereka saat berbelanja dan berada di dalam toko.
Sebagai contoh, kebanyakan konsumen yang hal pengaturan display secara
keseluruhan, misal, dalam mensiasati display produk-produk impulse agar
lebih efektif.
o Syarat display yang baik
Disamping
mengacu pada logika konsumen dalam menjalankanaktivit as display, para
peritel juga harus memperhatikan aspek-aspek penting lainnya yang
merupakan syarat dalam mewujudkan display yang baik, yaitu;
1
Display harus mampu membuat barang-barang yang di pajang menjadi mudah
dilihat, mudah dicari dan mudah dijangkau. Ketiga hal ini merupakan
syarat mutlak yang harus mampu diwujudkan oleh aktivitas display. Jika
tidak, display yang menarik dan seatraktif apapun akan sia-sia.
2
Display harus memperhatikan aspek keamanan,baik keamanan bagi pengelola
toko dari potensi-potensi kehilangan, maupun keamanan bagi pengunjung
(konsumen) yang berada di dalam toko,berkaitan dengan aspek keamanan
ini, para peritel biasanya tidak akan menempatkan barang-barang yang
mudah pecah di sembarang rak. barang-barang yang mahal, terutama yang
fisik ukurannya kecil biasanya di pajang di etalase.
barang-barang kemasan kaleng yang cukup berat juga biasanya ditempatkan
pada shelve paling bawah untuk menghindari resiko timbulnya cidera
bagi pengunjung (terutama anak-anak) jika barang tersebut terjatuh.
3
Display yang dilakukan oleh peritel harus informative dan komunikatif,
para peritel dapat memanfaatkan alat alat bantu seperti shelf talker,
standing poster, signage dan jenis-jenis point of purchase (POP)
materials yang lain.